Friday, 6 December 2013

Indahnya objek wisata panorama pemandangan alam indonesia

Air Terjun Benang Kelambu - Lombok Tengah - Nusa Tenggara Barat‎ 

Bagi anda yang suka menikmati wisata alam air terjun, maka Pulau Lombok adalah tempat yang tepat untuk anda kunjungi. Pulau Lombok memiliki beberapa wisata alam air terjun yang sangat eksotik dan memiliki panorama alam yang masih alami. Air Terjun Benang Kelambu merupakan salah satu dari beberapa wisata alam air terjun yang sangat menarik untuk anda kunjungi.

"Sejuk dan Segar" kedengarannya seperti iklan minuman saja hehee.. Tapi itulah yang terasa begitu sampai dedepan hamparan air terjun yang jatuh dari celah-celah dinding tebing hijau yang tertutup rimbunnya tanaman merambat dari atas sampai ke dasar tebing.
Inilah air terjun Benang Kelambu, airnya bening dan segar dengan ketinggian sekitar 30-35 meter. 

Ciri khas air terjun ini yaitu memiliki dua tingkatan, airnya jatuh dengan debit kecil tapi merata dari celah-celah pepohonan di puncak tebing sehigga terlihat seperti bentangan kain kelambu putih diantara hijaunya dedaunan yang menutup dinding tebing. Mungkin itulah sebabnya air terjun ini dinamakan air terjun Benang Kelambu.

Air terjun Benang Kelambu terletak masih dalam satu kawasan dengan air terjun Benang Setokel, yaitu di desa Aik Berik kecamatan Batu Kliang Utara-Lombok Tengah. Dari kota Mataram sampai ke lokasi ini membutuhkan waktu sekitar 2 jamyang ditempuh dengan kendaraan bermotor dan ditambah dengan jalan kaki. Menuju ke lokasi ini sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kenadaraan karena tidak ada angkutan umum yang menuju lokasi ini.


Lokasi

Terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara,Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Propinsi Nusa Tenggara Barat

Peta dan Koordinat GPS: 8° 20' 1.37" S  116° 18' 12.60" E  












Aksesbilitas

Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit).  Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.  
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao.  Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak.  Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan. 
Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal namun tidak terlalu bagus bahkan di beberapa tempat berlubang.  Selain itu jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.

Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan 
menuju ke sana.

Untuk menuju ke Air Terjun Benang Kelambu harus melewati jalan ke arah Air terjun Benang Setokel, dimana dari pintu masuk  
perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga tiba di lokasi Air Terjun Benang Setokel berada.

Selanjutnya sebelum sampai di lokasi Air Terjun Benang Setokel, sekitar 50 m terdapat jalan masuk berupa jalan tanah setapak di sisi kiri.  Jalan masuk ini cukup terjal dan rusak hingga harus berhati hati untuk memasukinya, bahkan licin diwaktu musim penghujan. 


Dari jalan masuk ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati hutan sejauh kira-kira1 km 
dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan kondisi jalan yang dilalui menanjak, menurun dan berliku – liku.  Di sepanjang jalan setapak ini juga banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan seperti dijumpai di jalan masuk ke arah Air Terjun Benang Stokel.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 1.000 per orang dengan parkir sepeda motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.500. 

Di pintu masuk ini banyak yang menawarkan jasa pemandu  ke Benang Stokel dan Kelambu.  Tarif rata-rata pemandu sekitar Rp 25000 sehari.

Fasilitas dan Akomodasi


Sayangnya, obyek wisata ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Ketiadaan rambu petunjuk arah di persimpangan yang mempersulit pengunjung untuk mencapai lokasi.  Selain itu, kamar ganti pengunjung pun sudah tidak layak digunakan, bahkan toilet ini banyak tak berpintu dan beratap.


No comments:

Post a Comment